Minggu, 18 Oktober 2009

BIPOLAR DISORDER

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Seiring berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk selalu bersifat produktif di segala bidang. Pekerjaan membuat manusia lupa waktu. Masalah dan masalah mereka geluti setiap hari dengan harapan mendapatkan hasil yang maksimal. Terkadang manusia melakukan segala cara untuk mencapai suatu tujuan tanpa mempedulikan akibat yang ditimbulkan. Mereka hanya mementingkan pemenuhan kebutuhan jasmani saja sehingga kebutuhan rohani terabaikan. Itulah yang membuat seseorang sangat rawan terserang stres dan depresi. Stres dan depresi yang berkepanjangan bisa mengakibatkan seseorang terkena gangguan afektif yang tidak bisa diremehkan, salah satunya adalah bipolar disorder.
Bipolar disorder sebenarnya sudah dikenal dan diperhatikan oleh banyak negara maju di dunia. Namun, di Indonesia sendiri penyakit ini kurang dikenal, apalagi diperhatikan. Pada umumnya, masyarakat Indonesia merasa enggan dan malu pergi ke psikiater untuk mengonsultasikan karena mereka berasumsi bahwa mereka pasti akan dianggap gila oleh orang lain. Oleh karena itu, melalui karya tulis ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan memperoleh pengetahuan lebih mengenai gangguan afektif. Dengan demikian, masyarakat Indonesia tidak akan berpikir bahwa semua gangguan kejiwaan adalah penyakit gila yang mereka anggap sangat memalukan. Untuk itu, kami akan memaparkan salah satu bentuk gangguan kejiwaan yang disebut sebagai bipolar disorder atau manic depressive dalam karya tulis ini.
Dalam karya tulis ini, kami membatasi masalah seputar bipolar disorder dari segi pengertian umum bipolar disorder, faktor penyebab bipolar disorder, episode-episode dan gejala-gejala yang muncul pada penderita, epidemiologi bipolar disorder, upaya pencegahan dan pengobatan, dampak bipolar disorder dalam kehidupan penderita, serta biografi penderita bipolar disorder.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa sebenarnya bipolar disorder itu?
2. Bagaimanakan awal mula dikenalnya bipolar disorder?
3. Apa sajakah faktor yang menjadi penyebab seseorang menderita bipolar disorder?
4. Apa episode-episode dan gejala-gejala yang akan terlihat jika seseorang terkena bipolar disorder?
5. Apa saja subtipe dari bipolar disorder?
6. Bagaimanakah epidemiologi bipolar disorder?
7. Bagaimanakah upaya pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita dipolar disorder?
8. Bagaimanakah kehidupan orang yang terkena bipolar disorder?

C. Tujuan Penulisan
Penyusunan karya tulis ini, kami harapkan dapat mencapai tujuan berikut ini.
1. Untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat awam tentang salah satu gangguan afektif yaitu bipolar disorder.
2. Untuk memberikan penjelasan mengenai sejarah bipolar disorder.
3. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab seseorang terkena bipolar disorder.
4. Untuk mendeskripsikan episode-episode dan gejala-gejala yang akan terlihat jika seseorang terkena bipolar disorder.
5. Untuk menjelaskan subtipe dari bipolar disorder.
6. Untuk menjelaskan epidemiologi bipolar disorder.
7. Untuk menjelaskan cara pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan oleh penderita bipolar disorder.
8. Untuk memaparkan biografi tokoh-tokoh dunia yang mengidap bipolar disorder.

D. Manfaat Penulisan
Dari penyusunan karya tulis ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoretis maupun praktis.
1. Manfaat Teoretis
Melalui karya tulis ini, kami berharap dapat memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang salah satu gangguan kejiwaan yang disebut bipolar disorder dari segi pengertian umum bipolar disorder, faktor penyebab seseorang terkena bipolar disorder, gejala-gejala yang akan muncul jika seseorang menderita bipolar, disorder, dan tahapan-tahapan dalam bipolar disorder.
2. Manfaat Praktis
Melalui karya tulis ini, para pembaca atau masyarakat dapat mengaplikasikan upaya-upaya pencegahan dan pengobatan pada penderita bipolar disorder serta dapat lebih bijaksana dan tepat dalam mengambil sikap apabila di lingkungan ada yang terkena bipolar disorder.

E. Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan metode pengumpulan dan analisis data yang sesuai.
1. Metode Pengumpulan Data
Kami mengumpulkan berbagai macam data melalui studi pustaka dari berbagai referensi di internet dan buku-buku literatur yang relevan.
2. Metode Analisis Data
Analisis data yang kami lakukan yaitu dengan cara membaca dari berbagai sumber yang telah didapatkan kemudian mengelompokkannya sesuai dengan topik yang ada. Kemudian kami mengurutkan data tersebut sesuai dengan rumusan masalah. Setelah itu, kami memaparkan data-data yang telah diurutkan menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang lengkap, menarik, dan informatif.

F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Umum Bipolar Disorder
B. Sejarah Bipolar Disorder
C. Faktor Penyebab Bipolar Disorder
D. Episode dan Gejala Umum Bipolar Disorder
E. Diagnosis dan Tipe Bipolar Disorder
F. Perawatan Bipolar Disorder
G. Tokoh-tokoh Dunia Penderita Bipolar Disorder
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Daftar Orang-orang Terkenal yang Mengidap Bipolar Disorder
B. Biografi Penulis




BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Umum Bipolar Disorder
Bipolar Disorder adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim yaitu berupa depresi dan mania. Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan dan kesedihan yang ekstrim.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood highs) dan suasana hati yang buruk (mood lows). Akan tetapi, seseorang yang menderita bipolar disorder memiliki mood swings yang ekstrim yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika, seorang penderita bipolar disorder bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun, ketika mood-nya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi). Dahulu, penyakit ini disebut dengan manic-depressive.
Penyakit ini diperkirakan telah mempengaruhi lebih dari lima juta orang di Amerika. 3-5 orang dari setiap 100 orang dewasa dipastikan mengidap bipolar disorder. Hal ini sama-sama terjadi pada laki-laki dan perempuan dengan tingkat resiko yang sama. Pada umumnya, gangguan afektif ini ditemukan di seluruh budaya dan kelompok ras, tetapi ras Amerika dan Afrikalah yang paling dominan mengidap bipolar disorder dibandingkan ras-ras lain di dunia.
Bipolar disorder mulai terlihat pada masa remaja dan terus berlangsung sepanjang hidup. Pada awalnya, penyakit ini sering tidak diakui oleh para penderitanya karena hanya dianggap sebagai depresi biasa. Oleh karena itu, diagnosis sejak dini sangatlah penting agar penyakit ini bisa ditindaklanjuti dengan tepat dan tidak membahaykan si penderita maupun orang-orang di sekitarnya. Bipolar disorder dapat mempengaruhi kehidupan seseorang, seperti kemampuan di berbagai bidang, gangguan besar bagi kesehatan, hubungan sosial, dan gaya hidup seseorang. Oleh sebab itu, penyakit ini memerlukan penanganan secara serius agar penderitanya dapat menjalani hidup dengan normal.

B. Sejarah Bipolar Disorder
Menghubungkan mood dan tingkat energi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Kata melankoli (kata tua untuk depresi) dan mania telah dikenal manusia sejak zaman Yunani Kuno. Menurut teori Pra-hippocratic humoral, kata melankoli berasal dari kata melas/μελας yang berarti hitam, dan chole/χολη, yang berarti empedu atau melukai. Teori ini juga menyebutkan bahwa mania terjadi karena kelebihan empedu kuning atau kombinasi dari empedu kuning dan hitam. Di sisi lain, dokter Roma, Caelius Aurelianus juga mengusulkan etimilogi mania, yaitu ania yang berarti besar untuk menghasilkan derita mental dan manos yang berarti santai, yang diperkirakan bermaksud berlebihan untuk bersantai dari pikiran atau jiwa (Angst dan Marneros 2001).
Penjelasan mengenai melankoli dan mania kembali diungkapkan oleh Soranus dari Ephesus (98-177 M) pada abad ke-2 M. Soranus menegaskan bahwa melankoli dan mania adalah keadaan yang berbeda dengan penyakit yang terpisah. Akan tetapi, saat itu, banyak orang mengira melankoli adalah salah satu bentuk dari penyakit mania (Mandimore 2005).
Selain Ephesus, hubungan antara maniak dan melankoli juga diusulkan oleh Aretaeus dari Cappadocia. Aretaeus adalah seorang filsuf kesehatan yang hidup di Alexandria kira-kira antara tahun 30 sampai 150 M. Dia mengatakan bahwa manic-depressive diakibatkan oleh empedu hitam.
Aviceenna, seorang dokter Rusia dan pemikir psikologi menulis buku The Canon of Medicine pada tahun 1025 yang mengidentifikasikan bipolar disorder sebagai kejiwaan manic-depressive (manic-depressive
psychosis) yang dibedakan dari satu bentuk ke bentuk lainnya dari suatu kegilaan (junun), seperti mania dan skizofrenia.
Dasar dari konsep manic-depressive yang dipakai sekarang diungkapkan oleh Jules Baillarger pada tanggal 31 Januari 1854 kepada Academy of Medicine di Prancis. Dia mengatakan bahwa biphasic mental menyebabkan depresi dan mania dapat berulang. Hal tersebut diistilahkan sebagai folie à double forme (dual-form insanity). Dua minggu kemudian, pada tanggal 14 Februari 1854, Jean Pierre Falret mempresentasikan dasar tentang disorder (penyakit) yang sama dan disebutnya sebagai folie circulaire (circular
insanity).
Setelah itu, konsep-konsep yang telah ditemukan dikembangkan kembali oleh seorang psikiater Jerman yang bernama Emil Kraepelin (1856-1926). Dia memperkenalkan konsep baru yang disebut dengan konsep kahbaum cyclothymia. Dia menegaskan bahwa seorang penderita bipolar disorder yang telah mengalami periode akut yaitu mania atau depresi, akhirnya bisa menjalani kehidupan secara normal kembali.
Gambar 1
E. Kraepelin, penemu konsep penyakit kejiwaan
Setelah Perang Dunia II, John Cade, seorang psikiater Australia menyelidiki pengaruh dari berbagai senyawa pada veteran-veteran yang menderita bipolar disorder. Pada tahun 1949, Cade menemukan bahwa lithium karbonat dapat digunakan untuk merawat penderita bipolar disorder. Akan tetapi, Cade tidak langsung menggunakannya untuk merawat penderita penyakit ini karena adanya ketakutan bahwa garam yang terkandung dalam lithium korbonat dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian. Pada tahun 1950-an, banyak rumah sakit di Amerika Serikat mulai mengadakan percobaan tentang pengaruh lithium pada penderita penyakit ini. Sepuluh tahun kemudian, berbagai laporan muncul di literator medis mengenai efektivitas lithium. Departemen Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat tidak menyetujui penggunaan lithium untuk perawatan sampai tahun 1970.
Istilah reaksi manic-depressive (manic-depressive reaction) pertama kali muncul dalam Asosiasi Psikiater Amerika pada tahun 1952 yang dipengaruhi oleh Adolf Meyer. Dia menjelaskan paradigma sakit sebagai reaksi dari faktor biogenetik ke faktor psikologi dan pengaruh sosial. Subklasifikasi bipolar disorder pertama kali dipresentasikan oleh seorang psikiater Jerman yang bernama Karl Leonhard pada tahun 1957. Karl juga merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah bipolar (untuk penderita yang mengalami mania dan depresi) dan unipolar (untuk pederita yang hanya mengalami episode depresi).
Pada tahun 1990-an, banyak negara-negara di dunia mulai menaruh perhatian pada gangguan afektif, khususnya bipolar disorder.

C. Faktor Penyebab Bipolar Disorder
Berdasarkan Institut Nasional Kesehatan Mental Amerika Serikat (USA Government's National Institute of Mental Health) atau NIMH, bipolar disorder tidak hanya disebabkan oleh faktor tunggal saja, melainkan dari banyak faktor yang secara bersama-sama memicu terbentuknya penyakit ini. Oleh karena banyaknya faktor yang terlibat, bipolar disorder juga disebut dengan penyakit multifaktor.
Sebenarnya, penyebab bipolar disorder mungkin beragam antara individu yang satu dengan yang lain. Akan tetapi, banyak penelitian yang menunjukkan kontribusi genetik dan pengaruh lingkungan memiliki peran besar dalam penyakit ini.

§ Faktor Genetik
Gen bawaan merupakan salah satu faktor penyebab bipolar disorder. Seseorang yang lahir dari orang tua yang salah satunya merupakan pengidap bipolar disorder memiliki resiko mengidap penyakit yang sama sebesar 15%-30% dan bila kedua orang tuanya mengidap bipolar disorder, maka 50%-75% anak-anaknya beresiko mengidap bipolar disorder. Kembar identik dari seorang pengidap bipolar disorder memiliki resiko tertinggi kemungkinan berkembangnya penyakit ini daripada yang bukan kembar identik.
Penelitian mengenai pengaruh faktor genetis pada bipolar disorder pernah dilakukan dengan melibatkan keluarga dan anak kembar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10-15% keluarga dari pasien yang mengalami gangguan bipolar disorder pernah mengalami satu episode gangguan mood (Gherson, 1990, dalam Davison, Neale, & Kring, 2004).

§ Faktor Lingkungan
Bipolar disorder tak hanya dipengaruhi oleh gen saja, tetapi juga didorong oleh faktor lingkungan. Penderita penyakit ini cenderung mengalami faktor pemicu munculnya penyakit yang melibatkan hubungan antar perseorangan atau peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan (reward) dalam hidup. Contoh dari hubungan perseorangan antara lain jatuh cinta, putus cinta, dan kematian sahabat. Sedangkan peristiwa pencapaian tujuan antara lain kegagalan untuk lulus sekolah dan dipecat dari pekerjaan.
Selain itu, seorang penderita bipolar disorder yang gejalanya mulai muncul saat masa ramaja kemungkinan besar mempunyai riwayat masa kecil yang kurang menyenangkan seperti mengalami banyak kegelisahan atau depresi.
Selain penyebab diatas, alkohol, obat-obatan, dan penyakit lain yang diderita juga dapat memicu munculnya bipolar disorder. Di sisi lain, keadaan lingkungan di sekitarnya yang baik dapat mendukung penderita gangguan ini sehingga bisa menjalani kehidupan dengan normal.

§ Sistem Neurochemistry dan Mood Disorders
Salah satu faktor utama penyebab seseorang mengidap bipolar disorder adalah terganggunya keseimbangan cairan kimia utama (key cemichals) di dalam otak. Sebagai organ yang berfungsi menghantarkan rangsang, otak membutuhkan neurotransmiter (saraf pembawa pesan atau isyarat dari otak ke bagian tubuh lainnya) dalam menjalankan tugasnya. Norepinephrin, dopamine, dan serotonin adalah beberapa jenis neurotransmiter yang penting dalam penghantaran impuls syaraf. Pada penderita bipolar disorder, cairan-cairan kimia tersebut berada dalam keadaan yang tidak seimbang. Sebagai contoh, suatu ketika seorang pengidap bipolar disorder dengan kadar dopamine yang tinggi dalam otaknya akan merasa sangat bersemangat, agresif, dan percaya diri. Keadaan inilah yang disebut fase maniak. Sebaliknya dengan fase depresi. Fase ini terjadi ketika kadar cairan kimia utama otak itu menurun di bawah normal, sehingga penderita merasa tidak bersemangat, pesimis, dan bahkan memiliki keinginan untuk bunuh diri yang besar.
Seseorang yang menderita bipolar disorder menandakan adanya gangguan pada sistem motivasional yang disebut dengan behavioral activation system (BAS). BAS memfasilitasi kemampuan manusia untuk memperoleh reward (pencapaian tujuan) dari lingkungannya. Hal ini dikaitkan dengan positive emotional states, karakteristik kepribadian seperti ekstrover (bersifat terbuka), peningkatan energi, dan berkurangnya kebutuhan untuk tidur. Secara biologis, BAS diyakini terkait dengan jalur saraf dalam otak yang melibatkan dopamine. Peristiwa kehidupan yang melibatkan reward atau keinginan untuk mencapai tujuan diprediksi meningkatkan episode mania tetapi tidak ada kaitannya dengan episode depresi. Sedangkan peristiwa positif lainnya tidak terkait dengan perubahan pada episode mania.


§ Sistem Neuroendokrin
Area limbik di otak berhubungan dengan emosi dan mempengaruhi hipotalamus. Hipotalamus berfungsi mengontrol kelenjar endokrin dan tingkat hormon yang dihasilkan. Hormon yang dihasilkan hipotalamus juga mempengaruhi kelenjar pituariti. Kelenjar ini terkait dengan gangguan depresi seperti gangguan tidur dan rangsangan selera. Berbagai temuan mendukung hal tersebut. Produksi hormon rotropin yang berlebihan oleh hipotalamus dapat menyebabkan tingginya pelepasan kortison (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal). Tingginya produksi kortison memicu munculnya depresi (Garbutt, et al., 1994 dalam Davison, Neale, & Kring, 2004). Banyaknya kortison tersebut juga berhubungan dengan kerusakan pada hipoccampus. Penelitian juga telah membuktikan bahwa pada orang depresi menunjukkan hipoccampal yang tidak normal.

D. Episode dan Gejala Umum Bipolar Disorder
Seorang penderita bipolar disorder mengalami berbagai episode dengan gejala-gejala sebagai berikut.

§ Episode Depresi
Gejala-gejala dari episode depresi bipolar disorder adalah sebagai berikut.
1. Kesedihan dan menangis secara umum.
2. Mengalami kesulitan tidur (insomnia) atau terlalu banyak tidur (hypersomnolence).
3. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
4. Menarik diri dari pergaulan dan hilangnya rasa percaya diri.
5. Kehilangan rasa suka terhadap hal-hal yang menyenangkan saat penderita dalam kondisi normal.
6. Merasa pesimis, putus asa, merasa tidak ada yang bersedia membantu, tidak bernilai atau berharga, dan tidak diinginkan.
7. Terjadi komplikasi pada organ lainnya yang disebabkan oleh sugesti yang buruk terhadap kesehatannya.
8. Memiliki respon yang lambat saat berbicara, kesulitan untuk berkonsentrasi, selalu berpikiran yang tidak jelas, dan bingung.
9. Pekerjaan dan hubungan interpersonal terganggu.
10. Merasa tidak berdaya dan benar-benar berpikir tentang cara membunuh dirinya sendiri. Hampir semua penderita bipolar disorder mempunyai pikiran tentang bunuh diri dan 30% diantaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara. (1990, dalam Davison, Neale, & Kring, 2004)

§ Episode Mania
Gejala-gejala dari tahap mania bipolar disorder adalah sebagai berikut.
1. Merasa sangat bersemangat, penuh energi, dan siap untuk apapun.
2. Berperilaku agresif, intoleran, terkadang membosankan, cepat marah, tidak sabaran, serta perilaku ugal-ugalan.
3. Penurunan kebutuhan untuk tidur karena selalu aktif beraktifitas.
4. Memiliki rencana yang realistis, suka berlibur dan bersenang-senang, serta peningkatan hubungan seksual.
5. Kepercayaan diri yang meningkat, tidak takut pada apapun, dan merasa tidak memerlukan orang lain
6. Suka berbicara dengan cepat dan melompat-lompat dari subyek yang satu ke subyek yang lain.
7. Keputusan tentang bisnis dan keuangan dilakukan dengan terburu-buru tanpa memperhatikan akibatnya.
8. Memilih pakaian dan make up yang mendukung suasananya hatinya yang ceria.
9. Hubungan sosial dan pekerjaan terganggu.
10. Mengalami gejala psychotic yaitu delusion (kepercayaan palsu) dan hallucination (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata).
11. Muncul banyak ide dan gagasan yang berlebihan dan terkesan muluk-muluk.
Menurut Weisberg (1994), perubahan mood mempengaruhi motivasi untuk menghasilkan karya kreatif daripada proses kreatif itu sendiri. Seorang penderita bipolar disorder yang berada pada tahap mania cenderung lebih berani mengeluarkan isi pikirannya daripada seseorang tanpa bipolar disorder. Penyakit ini banyak ditemukan pada orang-orang yang terlibat dalam dunia seni. Sejumlah artis, komposer, dan penulis yang mempunyai riwayat bipolar disorder dikenal dapat menghasilkan karya-karya yang fenomenal. Para sejarawan juga percaya bahwa Vincent Van Gogh mengidap bipolar disorder. Keadaan mania dapat memicu kreativitas terkait dengan adanya peningkatan mood, pikiran yang muncul tiba-tiba, dan kemampuan menghubung-hubungkan ige dan gagasan.

§ Episode Hipomania
Tahap hipomania mirip dengan mania. Perbedaannya adalah penderita yang berada pada tahap ini merasa lebih tenang seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami hallucination dan delusion. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan mania. Gejala-gejala dari tahap hipomania bipolar disorder adalah sebagai berikut.
1. Bersemangat dan penuh energi, muncul kreativitas.
2. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah.
3. Penurunan kebutuhan untuk tidur.

§ Episode Campuran (Mixed state episode)
Dalam konteks bipolar disorder, mixed state adalah suatu kondisi dimana tahap mania dan depresi terjadi bersamaan. Pada saat tertentu, penderita mungkin bisa merasakan energi yang berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide yang berlalu-lalang di kepala, agresif, dan panik (mania). Akan tetapi, beberapa saat kemudian, keadaan itu berubah menjadi sebaliknya. Penderita merasa kelelahan, putus asa, dan berpikiran negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu terjadi bergantin dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif cepat. Alkohol, narkoba, dan obat-obat antipedresan sering dikonsumsi oleh penderita saat berada pada epiode ini.
Mixed state bisa menjadi episode yang paling membahayakan bagi penderita bipolar disorder. Pada episode ini, penderita paling banyak memiliki keinginan untuk bunuh diri karena kelelahan, putus asa, delusion, dan hallucination. Gejala-gejala yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut.
1. Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang-orang di sekitarnya.
2. Memiliki pandangan pribadi tentang kematian.
3. Mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan secara berlebihan.
4. Terkadang lupa akan hutang atau tagihan, seperti tagihan listrik, telepon, dan lain-lain.
Penderita yang mengalami gejala-gejala tersebut atau siapa saja yang mengetahuinya sebaiknya segera menelepon dokter atau ahli jiwa, jangan meninggalkan penderita sendirian, dan jauhkan benda-benda atau peralatan yang beresiko dapat membahayakan penderita atau orang-orang disekelilingnya.

E. Diagnosis dan Tipe Bipolar Disorder
Kebanyakan orang-orang dengan bipolar disorder mulai mengalami gangguan ketika memasuki masa pubertas. Masa ini adalah masa yang sangat penting untuk menentukan arah kehidupan dan akan sangat mengganggu apabila seseorang menderita bipolar disorder.
Perilaku yang menunjukkan tanda-tanda dari penyakit bipolar disorder memang sering tidak dimengerti oleh orang-orang sehingga terkadang diagnosis tertunda hingga 10 tahun atau lebih yang rata-rata telah mencapai tingkat yang parah. Hal ini disebabkan istilah bipolar disorder yang kalah populer dibandingkan dengan depresi atau gangguan kejiwaan biasa sehingga orang tidak menyadari bahwa gejala depresi yang ada merupakan gejala klinis bipolar disorder.
Diagnosis bipolar disorder didasarkan pada laporan seorang penderita yang telah merasa memiliki kelainan. Selain itu, laporan atau penuturan dari anggota keluarga, teman, rekan kerja, dan tanda-tanda perilaku lainnya juga menjadi perhatian psikiater. Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk mendiagnosis bipolar disorder. Kriteria tersebut tergantung pada tanda-tanda dan gejala-gejala yang telah dialami penderita. Penilaian parah tidaknya penyakit ini biasanya dilakukan dengan cara rawat jalan. Rawat inap diperlukan jika penderita mulai melukai diri sendiri dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Kriteria diagnosis bipolar disorder yang paling banyak digunakan berasal dari Asosiasi Psikiater Amerika Serikat yang disebut dengan DSM-IV-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder). Selain itu, ada juga kriteria lain yang berasal dari WHO (World Health Organization) yang bernama ICD-10(International Statistical Classification of Disorder and Relater Health Problems). DSM-IV-TR lebih sering digunakan di Amerika, sedangkan ICD-10 digunakan di Eropa.
Ada beberapa penyakit mental lainnya yang mirip dengan bipolar disorder, seperti skizofrenia,
schizoaffective disorder, kecanduan obat-obatan, dan borderline personality disorder.
Tidak ada persetujuan umum mengenai berapa banyak tipe bipolar disorder. Dalam DSM-IV-TR dan ICD-10 dikonsepkan sebagai spektrum yand terjadi secara kontinu. Jenis penyakit ini didasarkan pada kombinasi antara mania atau hipomania dan depresi. Menurut DSM-IV-TR dan ICD-10 ada empat tipe bipolar disorder.

§ Bipolar Disorder I
Menurut DSM-IV-TR, penderita didiagnosis bipolar disorder I jika mengalami satu atau lebih episode mania atau mixed state. Episode depresi tidak digunakan untuk diagnosis tipe ini meskipun penderita bipolar disorder I mengalami episode depresi.

§ Bipolar Disorder II
Penderita didiagnosis bipolar disorder II jika mengalami adanya satu atau lebih episode hipomania dan depresi yang hanya terjadi sekali. Episode mania dan mixed state hampir tidak pernah terjadi. Episode hipomania tidak seekstrim episode mania (mania dapat mengganggu pekerjaan dan hubungan sosial), tapi terlihat seperti kebahagiaan biasa. Hal ini membuat bipolar disorder II sulit untuk didiagnosis karena penderita terkesan seperti orang normal. Selama episode hipomania berlangsung, penderita mempunyai produktifitas yang tinggi dan tingkat kreativitasnya meningkat.

§ Cylothymia
Cyclothymia melibatkan keberadaan episode hipomania dan episode depresi yang tidak memenuhi kriteria episode depresi itu sendiri. Artinya, penderita didiagnosis Cyclothymia jika telah mengalami episode hipomania yang bercampur dengan episode depresi tapi tidak memenuhi sebagian atau beberapa gejala dari depresi. Pada tipe diagnosis bipolar disorder ini, penderita mengalami insomnia, sulit berkonsentrasi, dan energi meningkat, tetapi penderita juga menarik diri dari pergaulan dan sangat jarang berbicara. Serangan pada tipe ini akan terjadi minimal selama 2 tahun.

§ Bipolar NOS (Not Otherwise Specified)
Bipolar disorder not otherwise specified adalah tipe yang digunakan apabila penderita tidak memenuhi kriteria dari semua tipe bipolar disorder. Jika seorang penderita bipolar disorder telah mengalami gejala-gejala penyakit ini tetapi gejala-gejala tersebut tidak memenuhi kriteria salah satu tipe, maka penderita itu didiagnosis terkena bipolar disorder NOS.

§ Rapid Cycling
Tipe rapid cycling biasanya diberikan kepada penderita yang memenuhi kriteria dari beberapa tipe bipolar disorder. Menurut Asosiasi Psikiater Amerika Serikat (Dunner dan Fieve), dalam tipe ini, semua episode bipolar disorder yaitu depresi, mania, hipomania, dan mixed state akan terjadi dalam waktu duabelas bulan. Selain itu, ada pula yang disebut dengan ultra-rapid cycling atau extremely-rapid atau ultraradian-rapid cycling dimana akan terjadi perubahan yang ekstrim dalam waktu 24 jam atau 48 jam.

Bipolar disorder pada anak-anak jarang ditemukan dan merupakan hal yang kontroversial. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di Amerika Serikat, jumlah anak-anak dan remaja yang menderita penyakit ini meningkat sebesar 40 % dari tahun 1994-2003 dan diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya. Data menunjukkan bahwa para dokter telah lebih tegas menetapkan diagnosis untuk anak-anak. Penelitian ini juga menghitung jumlah orang yang mengunjungi psikiater meningkat dari 20.000 pasien per tahun pada tahun 1994 menjadi 800.000 pasien per tahun pada tahun 2003. Peningkatan angka ini setara dengan 1% populasi penduduk dibawah 20 tahun.
Peningkatan anak-anak dan remaja yang menderita bipolar disorder menimbulkan banyak perdebatan oleh berbagai pihak mengenai perlu tidaknya anak-anak dan remaja mendapatkan perawatan. Hal ini dikarenakan obat-obatan yang digunakan dalam perawatan bipolar disorder mengandung banyak efek samping yang membahayakan hidup penderita seperti penyakit jantung, diabetes, lever, gagal ginjal, dan kematian.

F. Perawatan Bipolar Disorder
Sesungguhnya tidak ada obat yang dapat menyembuhkan bipolar disorder. Namun, dengan terapi yang tepat, orang-orang dengan bipolar disorder dapat lebih stabil dan lebih produktif dalam kehidupannya. Bipolar disorder tidak akan lebih baik tanpa perawatan medis
Perawatan bipolar disorder dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu teknik farmakologi dan psikoterapi. Dalam teknik farmakologi digunakan berbagai obat-obatan yang berfungsi untuk mengurangi frekuensi terjadinya serangan bipolar disorder, sedangkan psikoterapi dilakukan dengan terapi kejiwaan.
Melakukan perawatan sendiri di rumah meruapakan tindakan yang tidak efektif untuk mengurangi gejala atau perilaku berbahaya. Lain halnya dengan perawatan medis di pusat bipolar disorder yang dapat memberikan obat untuk menstabilkan suasana hati dan menyediakan jasa konsultasi dokter. Akan tetapi, obat tidak selalu bekerja untuk pertama kali dikonsumsi dan mungkin harus diubah berkali-kali sampai benar-benar ditemukan obat atau kombinasi obat yang cocok. Hal ini terjadi karena penderita yang satu dengan yang lainnya membutuhkan obat yang berbeda sesuai dengan kondisi kesehatan atau riwayat penyakit yang pernah diderita. Selain menggunakan obat, orang-orang dengan bipolar disordet membutuhkan perhatian dan dukungan yang kuat dari keluarga dan orang-orang terdekat untuk tidak menyerah dan terus bersabar, walaupun suasana hati terkadang membawa mereka dalam kesedihan, kelelahan, dan rasa sakit.
Penderita yang mempunyai resiko membahayakan diri sendiri dan orang lain harus segera memulai pengobatan di rumah sakit dan akan tetap di tempat tersebut sampai mereka mampu mengendalikan emosi mereka. Rawat inap di rumah sakit sangat penting karena dapat melindungi keselamatan penderita bipolar disorder dan orang-orang di sekelilingnya. Selain itu, staf medis rumah sakit juga dapat memantau pengaruh obat yang efektif bagi penderita selama berada di rumah sakit sehingga penyesuaian obat dapat dilakukan lebih cepat.. Akan tetapi, tidak semua penderita bipolar disorder harus menjalani perawatan di rumah sakit. Adakalanya, saat serangan bipolar disorder tidak cukup serius, mereka dapat menjalani outpatient atau rawat jalan di luar rumah sakit selama masih dalam pengawasan dokter spesialis.
Ada beberapa obat yang sering digunakan dalam pengobatan bipolar disorder antara lain sebagai berikut.

1. Lithium karbonat
Lithium adalah obat yang wajib dikonsumsi penderita bipolar disorder secara rutin karena merupakan salah satu obat yang paling efektif dalam mengatasi mania, tetapi kurang baik untuk penderita yang sedang berapa pada episode depresi. Obat ini berfungsi sebagai stabilisator mood (mengurangi mood yang mudah berpindah dan membuat kehidupan penderita lebih stabil). Lithium memberikan pengaruhnya secara bertahap dengan cara mengurangi frekuensi terjadinya mania atau depresi yang terjadi berulang-ulang. Biasanya terapi bipolar disorder diawali dengan penggunaan lithium dan antipsikotik seperti hafdol untuk memberikan efek penenang dengan cepat. Penderita harus melakukan tes darah secara teratur untuk memastikan tingkat penggunaan lithium tidak terlalu tinggi sehingga dapat menjadi racun bagi tubuh. Selain dapat menjadi racun dalam tubuh, lithium juga mempunyai efek samping lainnya yang berupa dehidrasi, diare, mual,dan pusing.






Gambar 2
Sodium valproate
2. Sodium valproate
Sodium valproate memiliki fungsi yang sama dengan lithium yaitu sebagai stabilisator mood.

3. Lamotrigine (Lamictal)
Lamotrigine adalah obat yang paling efektif setelah lithium dan berfungsi sebagai stabilisator mood dan sangat cocok untuk penderita yang sedang mengalami depresi. Bagi penderita bipolar disorder yang mempunyai masalah dengan ginjal, paru-paru, atau sakit jantung sebaiknya jangan mengkonsumsi lamotrigine karena dapat berakibat fatal. Obat ini mempunyai efek samping berupa sariawan dan parah ruam (bintil-bintil merah pada kulit).

4. Carbamazepine (Tegretol)
Carbamazepine (Tegretol) sangat efektif untuk mengontrol gejala bipolar disorder bagi meraka yang mengalami siklus depresi-mania yang sangat cepat (rapid cycling). Obat ini bisa dikombinasikan dengan obat lain seperti lithium agar dapat bekerja secara maksimal, tetapi tidak dengan narkoba dan alkohol karena dapat memperparah penyakit hati dan darah. Efek samping obat ini meliputi mulut kering, sembelit, ngantuk, mual, sulit kencing dan darah rendah.

5. Valproic Acid (Depakote)
Valproic Acid (Depakote) berfungsi untuk mengendalikan bipolar disorder yang disebabkan oleh abnormalitas penghantaran implus lisrik di otak yang dapat menimbulkan mood swings. Obat ini baik untuk mencegah mania. Jangan mengkombinasikan depakote secara berlebihan karena dapat menyebabkan tidur yang berlebihan. Efek sampingnya adalah terlalu banyak tidur, mual, gemetaran, dan badan terasa lemah

6. Olanzapine (Zyprexa)
Obat ini dapat dikombinasikan dengan antidepresan untuk perawatan episode depresi bipolar disorder. Zyprexa juga telah disetujui untuk perawatan episode mania akut dan perawatan setelah penderita terkontrol mood-nya. Gula darah harus selalu diperhatikan saat penderita mengkonsumsi obat ini.

7. Risperidone (Risperdal) dan Quetiapine (Seroquel)
Risperdal dan Seroquel adalah salah satu obat antipsikotik selain Zyprexa dan
Chlorpromazine yang disetujui untuk penderita mania akut. Pada dosis yang tinggi, obat ini dapat mengakibatkan gemetaran dan keresahan yang berlebihan.

8. Antidepresan
Antidepresan berfungsi untuk merawat penderita pada episode depresi. Ada berbagai jenis antidepresan yang dapat digunakan seperti bupropion (wellbutrin), sertraline (zoloft), neuroleptics (misalnya haloperidol), dan benzodiazepines (misalnya lorazepam). Penggunaan antidepresant pada penderita bipolar disorder banyak diperdebatkan. Beberapa penelitian melaporkan hasil yang lebih buruk jika menggunakan obat ini karena dapat memicu episode mania, episode hipomania, dan episode mixed state, khususnya jika tidak ada obat stabilisator mood yang digunakan.

G. Tokoh-tokoh Dunia Penderita Bipolar Diorder
Banyak orang terkenal yang diyakini telah dipengaruhi oleh bipolar disorder. Hal ini dapat dimengerti karena episode mania dan hipomania yang dapat memicu kreativitas terkait dengan adanya peningkatan mood, pikiran yang muncul tiba-tiba, dan kemampuan menghubung-hubungkan ide dan gagasan.
Berikut ini adalah beberapa biografi dari tokoh-tokoh terkenal dunia penderita dipolar disorder baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.

1. Vincent Willem van Gogh
Gambar 3
Vincent Willem van GoghVincent Willem van Gogh (
30 Maret 1853-29 Juli 1890) adalah pelukis pasca impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya merupakan karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Selama hidupnya, ia telah membuat 900 lukisan dan 1100 sketsa, sebagian besar dibuat pada sepuluh tahun terakhir hidupnya. Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa.
Vincent van Gogh didiagnosa menderita
epilepsi yang cukup parah. Diagnosa ini dibuat oleh 2 orang dokter berbeda yang merawatnya. Selain itu, Gogh juga sering mengalami depresi yang berkepanjangan. Ia juga pernah memotong telinganya sendiri karenatidak tahan mendengar kritikan-kritikan yang ditujukan kepada dirinya. Kondisi kejiwaannya pun semakin buruk, hingga akhirnya ia mengakhiri hidup dengan bunuh diri pada tahun 1890. Selama bertahun-tahun, terjadi debat panjang tentang kondisi kejiwaan Gogh dan pengaruhnya pada lukisan-lukisannya. Lebih dari 150 psikiater mencoba menjelaskan penyakitnya dan akhirnya menghasilkan sekitar 30 diagnosis yang berbeda. Diagnosis atas penyakit Gogh mencakup bipolar disorder, sifilis, keracunan cat, epilepsi, dan porphyria. Selain itu ia juga didiagnosis malnutrisi, kelebihan kerja, insomnia, dan kelebihan alkohol.
2.
Gambar 4
Ernest Miller Hemingway
Ernest Miller Hemingway
Ernest Miller Hemingway (21 Juli
18992 Juli 1961) adalah seorang novelis, pengarang cerita pendek, dan jurnalis Amerika. Gaya penulisannya yang khas dicirikan oleh minimalisme yang singkat dan dengan gaya seadanya (understatement). Hemingway mempunyai pengaruh yang penting terhadap perkembangan fiksi abad ke-20.
“A Moveable Feast” adalah salah satu novel buatannya yang menjadikannya terkenal dengan sebutan "Generasi yang Hilang" karena telah mengalami kehidupan sosial yang penuh dengan badai, menikah empat kali, dan konon menjalin banyak hubungan romantis semasa hidupnya. Hemingway memperoleh Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1953 untuk “
The Old Man and the Sea”.
Hemingway berusaha melakukan bunuh diri pada musim semi 1961, tetapi usahanya gagal. Ia memperoleh perawatan ECT (terapi untuk bipolar disorder) kembali untuk menstabilkan kondisi jiwanya. Ia sendiri mempersalahkan perawatan ECT karena menghancurkan daya ingatnya. Opini medis dan para pakar kini memperhatikan pandangan ini.
Sekitar tiga minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-62, ia bunuh diri pada pagi hari 2 Juli 1961 dengan sebuah senapan yang ditembakkannya ke kepala. Senapan itu dibelinya di
Abercrombie. Ia dinilai secara mental tidak bertanggungjawab atas tindakan bunuh dirinya sehinga dikuburkan dengan tata cara Katolik Roma.
Beberapa anggota keluarga dekat Hemingway juga melakukan bunuh diri termasuk ayahnya (Clarence Hemingway), dua orang saudaranya (Ursula dan Leicester), dan belakangan cucunya sendiri (
Margaux Hemingway). Sepanjang hidupnya Hemingway adalah seorang peminum berat dan ia menderita kecanduan alkohol (alkoholisme) pada usia senjanya.

3.
Gambar 5
Yasunari Kawabata

Yasunari Kawabata
Yasunari Kawabata (14 Juni 1899–16 April 1972) adalah seorang novelis Jepang yang prosa liriknya membuat ia memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1968. Ia menjadi orang Jepang pertama yang memperoleh penghargaan tersebut. Karya-karyanya hingga kini masih dibaca bahkan di dunia internasional.
Selain menulis, ia juga bekerja sebagai wartawan, terutama untuk Mainichi Shimbun di Osaka dan Tokyo. Ia menolak ikut serta dalam semangat militer yang menyertai Perang Dunia II dan juga tidak terkesan oleh pembaruan-pembaruan politik di Jepang sesudahnya. Perang itu jelas merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh pada dirinya (ditambah dengan kematian seluruh anggota keluarganya ketika ia masih muda).
Kawabata bunuh diri pada tahun 1972 dengan melakukan seppuku (ritual pembuyaran isi perut). Hal ini dilakukan setelah sahabatnya, Yukio Mishima (penulis Jepang) melakukan bunuh diri dengan cara yang sama sebagai protes karena menurutnya Jepang telah tenggelam dalam rutinitas politik dan ekonomi modern. Banyak teori telah dikemukakan tentang penyebab bunuh diri Kawabata, antara lain kesehatannya yang buruk, penyakit bipolar disorder, kemungkin hubungan cinta gelap, dan keterkejutan yang disebabkan oleh kematian sahabatnya, Yukio Mishima pada tahun 1970. Berbeda dengan Mishima, Kawabata tidak meninggalkan catatan apapun tentang penyebab bunuh dirinya. Selain itu, ia juga tidak pernah membahasnya secara sungguh-sungguh dalam tulisan-tulisan yang telah dibuatnya.
Gambar 6
Ludwig van Beethoven


4. Ludwig van Beethoven
Ludwig van Beethoven adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah
simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara zaman Klasik dan zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina danAustria. Akan tetapi, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli otoslerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang wajar karena pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak karirnya. Karena penyakit ini, Beethoven menjadi depresi dan dia menjadi semakin minder dalam pergaulan sosial. Salah satu alasan lain depresinya adalah karena ia tak berhasil mendapatkan teman hidup. Banyak wanita bangsawan yang sering dicintainya namun umumnya cintanya bertepuk sebelah tangan.
Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik dan pada masa inilah Beethoven mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.


Gambar 7
Iris Cang7. Iris Chang
Iris Shun-Ru Chang, lahirpada tanggal
28 Maret 1968 dan meninggal pada tanggal 9 November 2004) adalah seorang sejarahwan dan wartawati Tionghoa-Amerika. Ia dikenal karena bukunya yang kontroversial tentang Pembantaian Nanjing, The Rape of Nanking. Ia melakukan bunuh diri pada 2004 setelah mengalami depresi yang diakibatkan oleh manic-depressive (bipolar disorder).
Chang mengalami gangguan mental pada Juli 2004. Keluarga dan para dokter mengatakan bahwa hal itu sebagian disebabkan karena ia terus-menerus kurang tidur. Pada saat itu, ia sudah beberapa bulan melakukan penelitian untuk bukunya yang keempat, sementara pada saat yang sama mempromosikan The Chinese in America. Dalam perjalanan ke Harrodsburg, Kentucky, yang diharapkannya akan memungkinkannya memperoleh rekaman suara dari para anggota militer, ia mengalami depresi yang sangat mendalam yang membuat ia tidak mampu meninggalkan kamar hotelnya di Louisville. Seorang veteran setempat yang membantunya dalam penelitiannya menolongnya untuk mendaftarkan diri ke RS Jiwa Norton di Louisville. Di situ ia didiagnosis dengan psikosis reaktif, diinapkan selama tiga hari dan kemudian dipulangkan kepada orangtuanya. Bahkan setelah keluar dari rumah sakit, ia masih menderita depresi dan berkembang menjadi bipolar disorder.
Pada hari Selasa,
9 November 2004 sekitar jam 9 pagi, Chang ditemukan meninggal dunia di mobilnya oleh seorang petugas distrik air di sebuah jalan desa di selatan Los Gatos dan sebelah barat dari Jalan Raya Negara California 17, di Kabupaten Santa Clara. Penyidik menyimpulkan bahwa Chang telah menembak dirinya sendiri di mulut denagn sebuah revolver. Pada saat kematiannya ia dirawat dengan obat-obatan depakote dan risperdal untuk mengendalikan tekanan dan manianya.
Ia meninggalkan tiga catatan bunuh diri, yang masing-masing bertanggal Senin, 8 November 2004. Pernyataan Iris Chang berbunyi seperti berikut.
”Saya berjanji untuk bangun dan keluar dari rumah setiap pagi. Saya akan mampir di rumah orangtua saya lalu pergi berjalan kaki yang lama. Saya akan mengikuti perintah-perintah dokter untuk memakan obat-obat saya. Saya berjanji untuk tidak menyakiti diri sendiri. Saya berjanji untuk tidak mengunjungi situs-situs web yang berbicara tentang bunuh diri”.
Catatan berikutnya, yang ditujukan kepada suaminya dan saudara lelakinya.
”Bila kita percaya bahwa kita mempunyai masa depan, kita akan berpikir dalam arti generasi dan tahun-tahun. Bila tidak, kita hidup bukan hanya dari hari ke hari, melainkan dari menit ke menit. Adalah jauh lebih baik bila engkau mengenang saya sebagaimana adanya saya, dalam masa-masa puncak saya sebagai penulis laris daripada sebagai sosok yang bermata liar yang kembali dari Louisville. Setiap tarikan napas menjadi sulit, kecemasannya dapat dibandingkan dengan orang yang tenggelam di laut terbuka. Saya tahu bahwa saya dan tindakan-tindakan saya akan memindahkan penderitaan ini kepada orang lain, ya, bahkan kepada orang-orang yang paling mencintai saya. Maafkanlah saya. Maafkan saya karena saya tidak dapat memaafkan diri saya sendiri”.
Catatan ketiga memuat pernyataan sebagai berikut.
“Ada aspek-aspek dari pengalaman saya di Louisville yang tidak akan pernah saya pahami. Jauh di dalam hati saya curiga bahwa anda mempunyai lebih banyak jawaban tentang hal ini daripada saya. Saya tidak akan pernah bisa menggoyahkan keyakinan saya bahwa saya telah direkrut dan kemudian dianiaya oleh kekuatan-kekuatan yang lebih dahsyat daripada yang dapat saya bayangkan. Entah itu adalah CIA atau suatu organisasi lainnya, saya tidak akan pernah mengetahuinya. Selama saya masih hidup, kekuatan-kekuatan ini tidak akan pernah berhenti mengikuti saya.Hari-hari sebelum saya berangkat ke Louisville saya merasa sangat khawatir tentang keselamatan saya. Saya tiba-tiba merasakan ancaman terhadap hidup saya sendiri, perasaan ngeri bahwa saya sedang diikuti di jalan-jalan, van putih diparkir di luar rumah saya, surat-surat yang rusak tiba di kotak pos saya. Saya yakin bahwa penahanan saya di Rumah Sakit Norton adalah upaya
pemerintah untuk mendiskreditkan saya Saya telah mempertimbangkan untuk melarikan diri, tetapi saya tidak akan pernah bisa lolos dari diri saya dan pikiran saya sendiri. Saya melakukan ini karena saya terlalu lemah untuk menanggung tahun-tahun yang penuh penderitaan dan siksaan di depan”.
Laporan mengatakan bahwa berita-berita tentang bunuh dirinya sangat memukul komunitas mereka yang selamat dari pembantaian itu di
Nanjing. Untuk menghormati Chang, para korban yang selamat itu mengadakan upacara peringatan pada saat yang sama pada penguburannya di Gate of Heaven Cemetery di Los Altos, California pada Jumat 12 November 2004, di gedung peringatan para korban di Nanjing. Gedung peringatan para korban di Nanjing, yang mengumpulkan dokumen-dokumen, foto-foto, dan tulang-belulang dari pembantaian itu, menambahkan sebuah sayap yang dipersembahkan kepada Iris Chang pada 2005.
8. Virginia Woolf
Dikutip dari Tempo edisi September 2005
Virginia Woolf, Penulis Gila, dan Kreativitas
Gambar 8
Virginia Woolf Jumat, 7 Februari 1941. Virginia Woolf menulis di buku hariannya (belakangan dikumpulkan dalam A Writer's Diary), "Mengapa aku tertekan? Aku tak bisa mengingat”.
Hampir dua bulan sesudahnya, pada 28 Maret, penulis Inggris yang dianggap sebagai sosok terkemuka dalam sastra modern abad ke-20 itu menjejali saku bajunya dengan batu lalu menenggelamkan diri di Sungai Ouse yang terletak dekat dengan rimahnya di Inggris.
Tak ada orang lain yang tahu. Ia tak tertolong. Woolf meninggalkan surat buat suaminya, Leonard, tentang keputusan nekatnya di usia 59 tahun itu, "Aku merasa pasti bahwa aku akan gila lagi, aku merasa kita tak akan bisa melalui masa-masa buruk itu lagi. Dan aku tak akan pulih lagi kali ini. Aku mulai mendengar suara-suara, dan sulit berkonsentrasi. Jadi aku melakukan apa yang kelihatannya paling baik aku lakukan. Kau telah memberiku kebahagiaan terbesar yang paling mungkin”. " Dua dasawarsa kemudian di belahan bumi lain, persisnya di Ketchum, Idaho, Amerika Serikat, Ernest Hemingway meledakkan pistol di kepalanya. Pagi itu, 2 Juli 1961, di usia 61 tahun, penulis beberapa novel yang kini dianggap klasik dalam kesusastraan Amerika Serikat ini menambah deretan anggota keluarganya yang mengakhiri hidupnya sendiri, termasuk ayahnya, Clarence Hemingway, dan dua saudara kandungnya, Ursula dan Leicester. Dalam masa setahun terakhir sebelum kematiannya, Hemingway mengidap gangguan bipolar parah. Penerima nobel bidang sastra (1954) ini takut agen-agen Biro Penyelidik Federal (FBI) akan memburunya bila Kuba berpaling ke Rusia, bahwa Federal Reserve (bank sentral) akan memeriksa rekeningnya, dan bahwa mereka ingin menahannya karena imoralitas dan membawa- bawa minuman keras. Ia sempat menjalani ECT (electroconvulsive therapy), satu cara perawatan untuk penderita penyakit mental berat seperti skzofrenia dan bipolar disorder, yang belakangan ia tuding sebagai penyebab paranoia pada dirinya. Woolf dan Hemingway sesungguhnya hanya bagian kecil dari sejarah yang mencatat riwayat penulis-penulis genius yang terus-menerus bergulat dengan gangguan mental.
Masuk dalam daftar panjang yang ada antara lain Edgar Allan Poe, Charles Dickens, Johann Goethe, dan Leo Tolstoy. Dibandingkan dengan yang lain, perjalanan hidup Woolf dan Hemingway tergolong yang berakhir dramatis, mereka memilih bunuh diri untuk menghentikan penderitaan selamanya. Mereka itu adalah orangorang kreatif yang sama-sama menderita bipolar disorder atau yang dikenal sebagai penyakit mania-depresi (manic-depression). Inilah penyakit yang mempengaruhi pikiran, perasaan, persepsi, dan perilaku. Diduga penyebabnya adalah unsur-unsur elektrik dan kimia di otak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan biasanya ditemukan pada orang dari keluarga yang punya riwayat penyakit mental.
Paling sering seorang penderita bipolar disorder mengalami suasana hati (mood) yang berganti-ganti dari keadaan tinggi ke keadaan rendah dan kembali lagi, dengan derajat penderitaan yang bervariasi. Dua kutub bipolar disorder adalah mania dan depresi.
Keduanya adalah wujud paling sederhana dari penyakit ini. Woolf boleh dibilang contoh yang alami dan meyakinkan, terutama karena pada masanya perawatan secara khusus belum ada dan kebetulan catatan kondisi kesehatannya didokumentasikan dengan baik. Ditambah buku hariannya sendiri, orang lalu bisa memperoleh gambaran tentang saat-saat ketika ia benar-benar limbung dan ketika penyakit-penyakit remehnya datang, bunuh dirinya, kepribadiannya, dan riwayat seksual dan keluarganya. Dari buku hariannya, ia bukan saja mengatakan bahwa ia mengalami depresi, tapi juga akan gila lagi, dan mulai mendengar suara-suara. Ia tak bisa berkonsentrasi dan yakin ia tak bisa membaca atau menulis. Ia putus asa, merasa tak akan sembuh, dan berkeras bahwa keputusannya untuk mengakhiri hidupnya sendiri, sebuah tindakan yang terencana dan dari tekad yang kuat (bukan impulsif) dan sangat beralasan.
Woolf yang berasal dari keluarga dengan banyak penderita depresi, pertama kali mengalami gangguan kejiwaan parah pada usia 13 tahun. Sesudah itu ia beberapa kali mengalaminya lagi, pada usia 22, 28, 30 tahun. Antara 1913 dan 1915, dari usia 31 hingga 33 tahun, ia kerap sakit dan untuk waktu yang lama sampai ada kekhawatiran kegilaannya permanen. Serangan-serangan ini membutuhkan perawatan medis berminggu-minggu, mengharuskannya istirahat total. Sepanjang sisa masa hidupnya ia mengalami perubahan suasana hati yang tak sampai ekstrem. Masa kanak-kanak Woolf memang tidak bahagia. Tapi para ahli berpendapat, kecil kemungkinan ada hubungan antara masa itu dan penyakit nya.. Mereka lebih menduga riwayat keluarganya dan faktor genetis yang berperan. Apa pun Woolf, Hemingway, Tolstoy, Poe, Dickens, dan lain-lain adalah contoh gamblang betapa penyakit bipolar disorder lazim di kalangan penulis. Soal ini banyak terdapat dalam berbagai studi tentang kaitan antara kreativitas dan gangguan psikiatris.
Kreativitas ini tak selalu berarti sastra. Lewat studi selama 10 tahun, Arnold M. Ludwig, peneliti Pusat Medis di Universitas Kentucky, menemukan antara 59-77% artis, penulis, dan musisi menderita penyakit mental (khususnya gangguan suasana hati) dibandingkan dengan hanya 18-29 persen di kalangan profesional nonartis
Dalam studi-studi yang ada sesudahnya, Woolf, seperti halnya para penulis lain yang dijadikan contoh, diketahui menghasilkan hanya sedikit karya atau malah nihil sama sekali sewaktu sakit, tapi justru produktif ketika mengalami serangan. Analisis Woolf sendiri mengenai kreativitasnya memperlihatkan bahwa penyakit bipolar disordernya, periode-periode mania atau hipomania sesudahnya adalah sumber bahan untuk novel-novelnya.
Meski begitu, sebagaimana dikemukakan Kay Redfield Jamison, profesor psikiatri Sekolah Kedokteran di Johns Hopkins University, tidak berarti bisa disimpulkan bahwa orang-orang kreatif ditakdirkan menjadi penderita depresi atau bahwa penyakit mental membuat orang lebih kreatif. Dalam buku berjudul Touched With Fire: Manic Depressive Illness and the Artistic Temperament, Jamison menegaskan betapa mayoritas penderita depresi dan bipolar disorder sama sekali tak punya daya imajinasi yang luar biasa.
"Menganggap penyakit seperti itu biasanya menimbulkan bakat artistik secara keliru memperkuat pandangan serampangan tentang 'genius gila'”, katanya. Jadi, mengapa persentase orang-orang kreatif yang menderita depresi dan bipolar disorder begitu tinggi? Apakah penyakit ini meningkatkan kreativitas pada orang-orang tertentu atau apakah karakteristik pikiran kreatif menambah kerentanan terhadap penyakit ini? Tidak ada jawaban yang pasti. Teorinyalah yang banyak. Faktor dominan yang dikemukakan dalam teori-teori itu adalah emosi dan perilaku yang paralel dengan proses kreatif. Baik pada tahap mania maupun tahap depresi, keduanya, antara lain berpikir orisinal, produktivitas yang meningkat, fokus, kemampuan bekerja keras dengan waktu tidur terbatas, introspeksi, dan penderitaan yang mendalam. Hal ini berperan meningkatkan kreativitas dan memberinya kedalaman dan makna.
Barangkali karena itulah Woolf pun mengapresiasinya. Dalam surat kepada seorang temannya, ia menulis, "Sebagai pengalaman, kegilaan itu sangat menyenangkan, saya bisa jamin, dan bukan untuk dicibir”.


[ edit ] List
Contents:
Top - 0–9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari keseluruhan pembahasan tentang bipolar disorder yang telah kami buat, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Bipolar disorder adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim yaitu berupa depresi dan maniak.
2. Gagasan mengenai bipolar disorder pertama kali dijelaskan oleh Soranus dari Ephesus (98-177 M) pada abad ke-2 M dan terus berkembang hingga saat ini.
3. Bipolar disorder disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan yang saling mendukung
.[ edit ] References
4. Bipolar disorder dibagi menjadi beberapa episode, yaitu episode depresi, mania, hipomania, dan episode campuran yang masing-masing ditandai dengan gejala-gejala yang berbeda.
5. Ada beberapa tipe bipolar disorder, yaitu bipolar disorder I, bipolar disorder II, Cylothymia, Bipolar NOS (Not Otherwise Specified), dan Rapid Cycling.
6. Perawatan bipolar disorder dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu teknik farmakologi dan psikoterapi.
7. Banyak orang terkenal yang diyakini telah dipengaruhi oleh bipolar disorder, diantaranya Abraham Lincoln, Winston Curchill, Theodore Rosevelt, Vincent van Gogh, Ernest Hemingway, dan lain-lain.

B. Saran
Bipolar disorder adalah suatu penyakit yang sangat membahayakan, bukan hanya bagi penderitanya, melainkan juga bagi orang-orng di sekitarnya. Terlebih lagi, penyakit ini tak dapat disembuhkan. Upaya terbaik yang dapat dilakukan oleh penderita bipolar disorder adalah melakukan perawatan secara farmakologi maupun psikoterapi secara rutin, dan menjauhi hal-hal yang dapat memperburuk keadaannya. Sedangkan bagi orang-orang di sekitar penderita bipolar disorder, sebaiknya selalu memberikan perhatian, motivasi, dan dukungan kepada penderita agar selalu merasa nyaman, tenang, dan terlindungi.



DAFTAR PUSTAKA

Chengappa, K.N. Roy dan Samuel Gershon. 2007. Bipolar Disorders, (Online), (www.wiley.com, diakses Senin, 16 Maret 2009, pukul 14.35 WIB).

Kanginan, Marten. 2007. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Magdalena, Merry. 2007. Ditemukan, Karya Terakhir Michael Angelo Sebelum Meninggal, (Online), (www.netsains.com, diakses Selasa, 7 April 2009, pukul 14.55 WIB).

Priyatna, Haris. 2005. Menjadi Penulis Ada Kecenderungan Bunuh Diri?, (Online), (www.republika-online.co.id, diakses Sabtu, 4 April 2009, pukul 15.05 WIB).

Ramadhan, Ardian Gilang. 2008. Heath Ledger Menderita Bipolar Disorder, (Online), (gigisehatbadansehat.blogspot.com, diakses Selasa, 7 Arpil 2009, pukul 15.00 WIB).

Ramadhani, Arya Verdi. 2008. Mood Disorder, (Online), (aryaverdiramadhani.blogspot.com, diakses Senin, 16 Maret 2008, pukul 14.50 WIB).

Read Kimberly dan Marcia Purse. 2008. What is Bipolar Disorder?, (Online), (www.bipolar.about.com, diakses Senin, 16 Maret 2009, pukul 15.10 WIB).

Rhode, Jenny. 2008. Bipolar Disorders, (Online), (www.community.kompas.com, diakses Minggu, 29 Maret 2009, pukul 12.55 WIB).

Sandra. 2009. Memahami Kepribadian Dua Kutub, (Online), (www.majalah-farmacia.com, diakses Sabtu, 4 April 2009, pukul 14.40 WIB).

Wijaya, Rini. 2008. Gangguan Kejiwaan Serius (Bipolar Disorder), (Online), (www.dradio1034fm.or.id, diakses Minggu, 29 Maret 2009, pukul 12.40 WIB).

2008. Depresi dan Gangguan Bipolar, (Online), (www.sivalintar.com, diakses Minggu 29 Maret 2009, pukul 12.43WIB).

2008. Terapi Untuk Bipolar Disorder, (Online), (www.jiwajiwi.com, diakses Minggu, 29 Maret 2009, pukul 13.02 WIB).

2008. Waspadai Mood yang Kerap Berubah!, (Online), (www.whandi.com, diakses Minggu, 29 Maret 2009, pukul 12.58 WIB).

2009. Bipolar Disorder, (Online), (www.depression-guide.com, diakses Senin, 16 Maret 2008, pukul 14.54 WIB).

2009. Bipolar Disorder, (Online), (en.wikipedia.org/wiki/Bipolar_Disorder, diakses Senin, 16 Maret 2009, pukul 15.00 WIB).
2009. Bipolar Disorder, (Online), (www.emedicinehealth.com, diakses Senin, 16 Maret 2008, pukul 15.05 WIB).

2009. Bipolar Disorder, (Online), (www.k12academics.com, diakses Minggu, 29 Maret 2009, pukul 12.58 WIB).

2009. Bipolar Disorder Symptoms, (Online), (www.psychcentral.com, diakses Sabtu, 4 April 2009, pukul 15.03 WIB).

2009. Ernest Miller Hemingway, (Online), (id.wikipedia.org/wiki/Ernest_Miller_Hemingway, diakses Minggu, 5 April 2009 pukul 12.50 WIB).

2009. Iris Chang, (Online), (id.wikipedia.org/wiki/Iris _Chang, diakses Minggu, 5 April 2009 pukul 12.45 WIB).

2009. List of People Affected by Bipolar Disorder , (Online), (en.wikipedia.org/wiki/List_of_people_affected_by_bipolar_disorder, diakses Minggu, 5 April 2009, pukul 12.53WIB).

2009. Ludwig van Beethoven, (Online), (en.wikipedia.org/wiki/Ludwig_van_Beethoven, diakses Minggu, 5 April 2009 pukul 12.46 WIB).

2009. Theodore Rosevelt, (Online), (id.wikipedia.org/wiki/Theodore_Rosevelt, diakses Minggu, 5 April 2009 pukul 12.51 WIB).

2009.Vincent van Gogh, (Online), (en.wikipedia.org/wiki/Vincent_van_Gogh, diakses Minggu, 5 April 2009 pukul 12.51 WIB).

Rabu, 11 Maret 2009

BINGUNG NIH

Buat Karya Tulis Ilmiah? tEMANYA APA YAH? bINGUNG? Help Help!!

Sabtu, 14 Februari 2009

BEBERAPA KEAJAIBAN ISLAM

Suatu keajaiban.. Baca perlahan...

Tahukah kamu bahwa komposisi Rakaat pd shalat yg kt lakukan 5 kali setiap hr memiliki keajaiban matematis??Berikut keajaibannya :Kita ketahui Shalat wajib 5 waktu terdiri atas 17 Raka'at dalam sehari semalam

1 Shubuh ........2 raka'at
2 Zhuhur ........ 4 rakaat
3 'Ashar ......... 4 rakaat
4 Maghrib ...... 3 rakaat
5 'Isya ...........4 rakaat
----------------- + .
.....................17 raka'at

Ini bbrapa point Utamanya......:
1. Kita susun jumlah raka'at tersebut: 24434, ini habis dibagi 19, yaitu 24434 = 19 x 1286. Coba perhatikan hasil bagi 1286 itu, jumlahnya = 1+2+8+6 = 17 sama seperti 2+4+4+3+4=17, Luar biasa bukan, ada berapakah peluang angka, dimana dengan bilangan pembagi 19, maka bilangan yang dibagi dengan bilangan hasil bagi sama-sama jumlahnya?.

Lalu, mengapa 19???, liat spoiler no.2 dr bawah

2. Sekarang kita lanjutkan; letakkan no.urut shalat di belakang setiap raka'at shalat, maka menjadilah: 21 42 43 34 45, dirapatkan menjadi 2142433445, subhanallah ini lagi-lagi bukan mitos, ini data numerik yang eksak, sebab 2142433445 = 19 x 112759655.

3. Selanjutnya kita susun jumlah raka'at setiap hari dan kita kumpulkan jumlah tersebut dalam 1 minggu didapat : 17 17 17 17 17 17 15, enam hari masing-masing 17 raka'at, kecuali hari Jum'at 15 raka'at (4 rakaat dzuhur diganti 2 rakaat shalat jumat). Kita rapatkan, menjadilah 17171717171715. Lagi-lagi ini bukan mitos tetapi data numerik, subhanallah 17171717171715 atau 17,17171715 triliun.

Bilangan ini habis dibagi 19 yaitu 17171717171715 = 19 x 903774587985

4. Masih belum selesai, kita lanjutkan. Sisipkan no.urut 1 s/d 7 pada masing-masing jumlah raka'at, jika sebelumnya nomor urut diletakkan di belakang, maka kali ini kita letakkan di depan sehingga menjadilah: 1-17 2-17 3-17 4-17 5-17 6-17 7-15 lalu mari dirapatkan 117217317417517617715, masya-Allah ini habis dibagi 19, dan kita harus pakai kalkulator 21 digit, hasilnya? Ini dia: 19X6193332495658821985.

Kalo jumlah angka 117.217.317.417.517.617.715 = 117,217317417517617715 juta triliun…

suatu jumlah yang sulit dibayangkan. Dan luar biasanya jumlah angka ini dengan tepat dapat dibagi 19, tanpa sisa…

Seandainya itu jumlah uang kita, brarti apabila kita membelanjakannya sebanyak Rp 1 triliun maka kita masih punya sisa sekitar Rp117, 217316417517617715 JUTA TRILIUN lagi……!!!!!)

5. Belumlah berakhir; analog dengan di atas, namun yang 15 raka'at ditaruh paling depan, menjadi 115217317417517617717, kita pakai kalkulator 21 digit, hasilnya = 19 x 6064069337764085143.

Teman,kamu bayangkan peluang suatu angka 21 digit atau angka yang berada pada kisaran ratusan juta triliun untuk dapat dibagi 19 itu luar biasa sangat kecil……, satu angka saja berubah maka hasilnya untk dpt dibagi 19 berubah pula.....

kamu bayangkan brapa jumlah kombinasi yang terdapat didalam angka sebanyak 21 digit…..

Jangankan kisaran segitu banyak….
Suatu jumlah angka sebanyak 2 digit saja yang kita pilih secara acak, probabilitanya sudah sangat kecil untuk dapat dibagi 19 dengan habis tanpa sisa, eh ini 21 digit…


Dan sekarang “parahnya” ketika urutannya ditukar dimana 15 rakaat (jumlah rakaat hari jumat, dan hari Jumat merupakan hari yang paling special bagi umat Islam) ditempatkan diawal perhitungan, ternyata ia menghasilkan jumlah angka yang habis dibagi 19 pula…..

Dimana baik 117217317417517617715 atau sekitar 117,217317417517617515 juta TRILIUN (pada point 4) dan 115217317417517617717 atau sekitar115,217317417517617717 juta TRILIUN (pada point 5)
Sama2 habis dibagi 19


6. INI YANG TERAKHIR, dimana 17 diganti dengan 24434 untuk hari-hari biasa dan untuk hari Jumat 15 diganti dengan 22434 (4 diganti 2, karena pada hari Ju'mat Zhuhur diganti shalat Jum'at 2 raka'at), maka menjadilah:
1-24434 2-24434 3-24434 4-24434 5-24434 6-24434 7-22434, dirapatkan menjadi:

124434224434324434424434524434624434722434.
Ini mesti pakai kalkulator 42 digit yang sangat khusus, hasilnya
= 19 x 6549169707069707074970238128138128143286

Tidak percaya??? Boleh ditest dengan cara perkalian tradisional, pakai kertas dengan pinsil, seperti berikut:
6549169707069707074970238128138128143286
19
----------------------------------------- x
58942527363627363674732143153243153289574
6549169707069707074970238128138128143286
------------------------------------------ +
124434224434324434424434524434624434722434
BRO ELO TAU 124.434.224.434.324.434.424.434.524.434.624.434.72 2.434 ITU BRAPA...???

ANGKA SEGITU = 124, 434 RIBU TRILIUN TRILIUN TRILIUN....
TRILIUN PANGKAT 3....!!!!!

Hyaaa angka yang dahsyatttt....
ITU ADALAH JUMLAH ANGKA YANG BANYAKNYA TIDAK TERBAYANGKAN.....

BAHKAN JUMLAH BUTIRAN PASIR YANG ADA DI SELURUH BUMI...
GAK AKAN PERNAH MENCAPAI JUMLAH SEBANYAK ITU....

satu angka saja berubah dlm 42 digit itu, maka hasilnya untk dpt dibagi 19 berubah pula....
MUSTAHIL JUMLAH ANGKA TERSEBUT DAPAT DITEMUI SECARA ACAK

DARI MULAI DARI POINT 1 SAMPAI POINT 5 GW GAK BISA NGOMONG APA2 LAGI SELAIN MENGUCAP SUBHANALLAH MAHA SUCI ENGKAU YA ALLAH...

MUNGKINKAH PERINTAH SHALAT YANG DITURUNKAN 1400 TAHUN YANG LALU PADA PERISTIWA ISRA MI’RAJ....
DIBUAT2/DIKARANG SENDIRI OLEH NABI MUHAMMAD, YANG UMMI (TIDAK BISA MEMBACA DAN MENULIS...), TIDAK PERNAH BERGURU PADA SIAPAPUN......
SERTA BERADA PADA DAERAH JAHILIYAH YANG SANGAT TERBELAKANG...., DAN APAKAH IA MAMPU MEMIKIRKAN DENGAN SANGAT JAUH, TENTANG SUSUNAN MATEMATIS RAKAAT SHALAT DENGAN BERBAGAI KOMBINASI ANGKA SAMPAI 42 DIGIT......)

LALU MENGAPA ANGKA 19.....????
1. Keistimewaan angka 19 dijelaskan secara gamblang di dalam Alquran, pada ayat ini:
"Neraka (saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (19) penjaga Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang¬orang yang diberi Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang yang beriman bertambah iman nya, dan supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74: 29-31)"
*perhatikan tulisan yg DI bold....

2. 19 merupakan jumlah huruf dalam kalimat Basmalah, yaitu kalimat yang mengawali setiap surat dlm Alquran, dan kalimat yg mengawali ketika seorang muslim berdoa......

3. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni 'Maha Awal dan Maha Akhir' (Surat ke-57 ayat :3).

4. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu 'Bilangan Prima' yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3)

5. Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang 'Maha Esa' (surat ke-112 ayat 1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu 'Maha Besar'.

6. 19 dan 81
Dr. Peter Plichta ahli kimia dan matematika dari Jerman (Baca lebih lanjut Peter Plichta, God's Secret Formula, atau situs-situs dari Dr. Peter Plichta.). Berpendapat bahwa, tampaknya, semua formula matematika dan angka-angka berhubungan dengan dua kutub matematika alam semesta ini yaitu 19 dan 81. Angka 81 spesifik karena melengkapi angka 19, (19 + 81= 100). Jumlah angka-angka tersebut adalah 19:
1 + 9+8+1=19.

Bila kita analisis sedikit lebih lanjut, terdapat hubungan angka-angka tersebut dengan cara:
1:19 = 0,052631578947368421052631578947368421
Angka yang berulang secara periodik, berulang dengan sendirinya tepat pada digit ke-19 sesudah koma, liat 0526 dst berulang kembali,
dan, yang menarik jumlah dari angka-angka tersebut:
( 0 + 0 + 5 + 2 + 6 + 3 + 1 + 5 + 7 + 8 + 9 + 4 + 7 + 3 + 6 + 8 + 4 + 2 + 1 ) adalah 81...!!!

Sekarang:1 : 81 = 0,012345679 ...
Ups.....!!!!!! Angka 8 terlewat, padahal angka yang lain secara periodik muncul.
Hilangnya angka 8 adalah ilusi, dan nilai resiprokal angka 81 adalah "alamiah", menghasilkan satu seri sistem desimal bilangan 0,1, 2 .... dan seterusnya; dan sistem itu bukan buatan manusia. Tetapi mengapa angka 8, bukan angka lainnya, yang "hilang"? Diduga, karena angka 8 berhubungan dengan angka 19. Bilangan prima ke-8 adalah 19

Dalam al-Qur'an, angka 8 merupakan jumlah malaikat, force, yang menjunjung 'Arsy (Kursi, Singgasana), mengatur keseimbangan 'Arsy, yang bermakna power and authority dominion, baik sebelum maupun saat Kiamat (al-Haqqah 69 : 17). Sebagian mufasir, seperti Mu¬hammad Abdul Halim, menerjemahkan 'Arsy dengan "Majelis Langit"4 atau "Wilayah Pemerintahan Kosmos". Wilayahnya tidak terbatas, "di bawah 'Arsy terdapat (unsur) air" (Hud 11 : 7). Berlimpah unsur hidrogen, elemen kimia yang paling ringan dari unsur air, H2O. Jauh lebih luas dari alam semesta yang diketahui.Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.

6. Dalam buku "Atlas Anatomi" yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia yaitu : - tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 . Menurut para biolog, ke-19 ruas tulang tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap manusia karena didalamnya terdapat sumsum yang merupakan lanjutan dari otak, dengan saraf-saraf yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Adanya gangguan pada ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatan.

7. Pada point 5, juga ditemukan hal yang menarik, alat-alat tubuh manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting fungsinya bagi kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada masing-masing tapak tangan/kaki (dengan mengecualikan ruas-ruas pergelangan tangan). Dan tahukah anda, bila bentuk tapak tangan/ kaki kita menyerupai bentuk kata Allah (dalam Bahasa Arab) ?

Dan apabila kita kalikan ke-4 ruang tulang pd kaki dan tangan maka = 19X4=76
76 adalah nomor surat AlInsaan dlm Alquran yg berarti "manusia"

8. Lalu lihatlah gambar dibawah ini
Umumnya tangan manusia memiliki pla lekukan seperti itu....
Dan apabila kita gabungkan angka 18 dan 81 (dlm tulisan arab) pada telapak tangan kanan dan kiri kita, maka akan kita temukan 1881, dan angka 1881 lagi2 merupakan angka ajaib karena 18 + 81 = 99 (asmaul Husna)
sedangkan apabila digabungkan 1881 maka hasilnya 1881 = 19 X 99 (lagi2 angka 19)
dan apabiladikurangi 81-18=63 (umur Rasulullah ketika wafat)

Mari kita renungkan ayat ini "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS. Fushshilat 41:53)

9.
Bahwa angka 19 adalah kode matematik yang melatarbelakangi komposisi literer Quran, suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus membuktikan bahwa Quran adalah wahyu Ilahi, bukan karya manusia. Otak manusia tidak akan mampu mencipta karya literer yang tunduk pada suatu kode matematik yang sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi mengingat turunnya wahyu secara berangsur-angsur, secara spontan (tanpa direncanakan) dengan bahagian-bahagian surat yang acak tidak berurutan, disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang melatar-belakanginya.

10. Selanjutnya, angka 19 dapat berfungsi sebagai pemeliharaan keutuhan Quran. Angka 19 dapat digunakan untuk mencek apakah dalam sebuah kitab Quran terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Quran multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan. Demikianlah seluruh isi Quran seutuhnya akan tetap asli hingga di akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a'lam bissawab.

taken from : Various Sources

Perhatikan ayat2 Alquran di bawah ini :
”Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu” (QS al-Jinn 72 : 28)

“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya” ( QS Al Furqaan 25:2)

“Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Dan pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu." (QS Thaahaa 20 : 98)


Esensi dr ke-3 ayat ini dan inti dr thread ini adalah bahwa ilmu Tuhan meliputi segala sesuatu, tidak ada yang tertinggal. Semua kejadian, objek alam, penciptaan di bumi dan langit, dan struktur al-Qur'an, maupun apa yang dibahas dlm thread ini yaitu ttg susunan dan komposisi rakaat shalat wajib 5 waktu...
Kesemua hal ini tersusun dan terstruktur dengan hitungan yang sistematis dan teliti.tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Sebenarnya bila diketahui, (sebagian) ilmu tersebut meliputi risalah-risalah yang disampaikan dan ilmu yang ada pada para Rasul.

Tp kl masih ada yg bertanya maksudnya apa setelah segala sesuatunya telah jelas, mungkin ayat inilah jawabannya....:

"Neraka (saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (19) penjaga Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang¬orang yang diberi Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang yang beriman bertambah iman nya, dan supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatankan): 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74: 29-31)

Taken from: Berbagi Ilmu